Minggu, 22 Desember 2013
SUARA KUCING MENGGARUK PINTU
Masih ingat cerita "sudah ngantuk? atau sudah..."
yak, kali ini penulis menceritakan kejadian yang berbeda tetapi masih dilokasi yang sama.
Kisah ini berdasarkan pengalaman yang dialami oleh kerabat penulis.
Bagus namanya (bukan nama sesungguhnya). Seorang mahasiswa di perguruan tinggi negeri "U". Dia tinggal dikamar kost yang dekat dengan pintu gerbang kost. Disamping kanan kamarnya adalah kamar dari teman kuliahnya (berbeda jurusan), sebut saja Adi (bukan nama sesungguhnya). Sedangkan disebelah kiri kamar bagus ada kamar mandi dan ada jalan kecil untuk menjemur pakaian. Jalan kecil tersebut dibatasi oleh tembok yang menjadikannya jalan buntu.
Bagus adalah mahasiswa baru pada saat itu. Untuk pertama kalinya ia ngekost di luar kota. Saat pertama kali pindahan, penulis juga ikut ke kosan tersebut untuk mengantarkan bagus. Kost terlihat rapih dengan bangunan yang masih terlihat baru, tapi masih ada perasaan tidak enak yang mengganjal di hati penulis mengenai tempat kost tersebut.
"yakin mau tinggal disini?" tanya penulis kepada Bagus.
"yah, untuk sementara aja kok, nanti cari tempat kost lagi kalau ada waktu" sahut Bagus.
Beberapa hari bagus tinggal di tempat kost tersebut tidak ada kejadian aneh. Tiap malam hanya mendengar suara kucing yang menggaruk pintu kamar. "kretek kretek.." "Hus!!!" teriak bagus untuk mengusir kucing tersebut.
Bagus termasuk anak muda yang dapat bersosialisasi dengan baik. Tidak membutuhkan waktu yang lama baginya untuk mendapatkan banyak teman. Dia juga mulai berteman dengan penghuni kost disana.
Pada suatu malam ketika Bagus sedang asik menonton acara di televisi, dia mendengar suara pintu diketuk. "Pasti si Adi ngerjain gue lagi nih" pikir Bagus pada saat itu. Lalu Bagus membuka pintu kamarnya dan mendapati tidak ada siapa-siapa disana. "Bener kan si Adi ngerjain lagi". Akhirnya Bagus bergegas kedepan pintu kamar Adi dan membalas mengetuk pintu sambil tertawa kecil cekikikan meniru suara hantu.
"tok tok... Hihihi"
Setelah itu dia bergegas masuk kedalam kamar dan menutup pintu dengan pelan, lalu melanjutkan menonton televisi.
Tidak lama berselang, Bangus sudah mulai ngantuk, matanya sudah hampir tertutup, tetapi rasa kantuk itu terganggu saat pintu kamarnya kembali digaruk kucing.
Dengan perasaan kesal, ia mengambil buku yang cukup tebal dan melemparnya ke arah pintu untuk menghasilkan suara yang agak besar agar kucing tersebut pergi.
"Braaak!!!"
"kucing edan, ganggu aja" gumamnya.
Setelah itu Bagus melanjutkan nonton televisi hingga tertidur.
Keesokan sorenya setelah pulang dari kampus, Bagus berencana untuk latihan bersama teman-teman bandnya. Dia pulang ke kosan untuk mandi dan mengganti baju. Nampak pintu kost Adi terbuka dan terlihat Adi sedang nonton televisi.
"Mau kemana lu?" tanya Adi.
"gue latihan band dulu cuy" sambut Bagus.
Lalu Adi pun kembali bertanya "lu baliknya lama ngga?"
"ngga tau juga sih, kalo terlalu malem mungkin gue nginep dirumah temen. Emang ada apaan di?" Bagus kembali bertanya.
"oooh, ngga papa sih hehe" jawab Adi.
Setelah perbincangan singkat itu, Bagus pun bersiap-siap untuk pergi latihan band.
===============
Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua pagi. Bagus melangkahkan kakinya menuju tempat kost setelah diantar oleh temannya dengan sepeda motor tepat didepan jalan.
Dia melewati gelapnya malam serta rimbunnya pohon yang meluapkan suasana mencekam. Bangku kayu terlihat kosong tepat disamping kandang bebek yang biasanya digunakan penjaga kost untuk nongkrong.
"sepi banget sih" gumam Bagus kepada dirinya sendiri. Untunglah pikiran Bagus pada saat itu masih positif, tidak memikirkan hal-hal yang menyeramkan.
Sebelum masuk kekamar, ia mengetuk pintu Adi hanya sekedar untuk iseng. "tok tok"....
"tok tok... Hihihi" Bagus tertawa kecil.
"Di, lu udah tidur ya?" tanya Bagus. "mmmm" sahut Adi.
Akhirnya Bagus menuju kamar mandi untuk mencuci muka sebelum beranjak kedalam kamar.
Pintu kamar mandi dibiarkan terbuka karena lampu kamar mandi pada saat itu sedang rusak (mati). Agak repot pikir bagus jika keluar kosan untuk membeli lampu di toko 24 jam.
Air keluar dengan deras pada saat kran air dibuka... Bagus pun mulai membasuh wajahnya dengan tangan.
Saat membasuh wajah, dia mendengar langkah kaki dan suara anak kecil lari dibelakangnya.
Bagus tetap membasuh wajah tanpa menghiraukan apa yang ada disekelilingnya. Saat dia keluar dari kamar mandi, dia melihat anak kecil lari melewatinya lalu masuk ke jalan kecil tempat untuk menjemur pakaian.
Bagus pun bergumam "anak siapa tuh?... oh mungkin anak saudaranya penjaga kosan".
Baru membuka kunci pintu kamar, Bagus segera tersadar atas apa yang telah dilihatnya.
"Anak kecil?!!! jam setengah 2 malam?!!! ke tempat jemuran?!!!" Bagus langsung bergegas masuk ke jalan yang ada di samping pintu kamar mandi. Setelah memasuki jalan kecil tersebut, dia hanya mendapati sebuah jemuran dan tembok buntu yang menjadi pembatas kost dengan kebun.
Kaki Bagus terasa lemas, jantung berdegup dengan kencang, bulu kuduk berdiri. Dengan sekuat tenaga dia masuk kedalam kamar, menyalakan televisi dan membungkus dirinya dengan selimut.
Keesokan pagi harinya Bagus membuka pintu kamar. Dia mendapati Adi sedang membuka pintu kamar kostnya. Wajah Bagus masih terlihat letih akibat kurang tidur semalam.
"Cape banget kayaknya, abis begadang lu gus?" tanya Adi.
"iya, kurang tidur nih hehe" Jawab bagus sambil berlalu meninggalkan Adi.
Bagus pun berajalan meninggalkan pintu gerbang kost untuk membeli beberapa batang rokok. Kejadian semalam masih terbayang dengan jelas dipikirannya.
"ah sudahlah, mungkin itu cuma halusinasi karena terlalu cape" pikirnya.
.............
Sore pun tiba, kali ini Bagus langsung pulang ke kost karena kejadian semalam membuatnya kurang tidur. Dia berencana untuk tidur lebih awal.
Sampai didepan gerbang kost, dia mendapati Adi sedang membawa sepatu sepak bola.
"woi, main bola? dimana?" tanya Bagus
"Di lapangan depan, lu baru balik gus?" Adi menyahut.
Kemudian terjadi perbincangan kecil diantara mereka yang disudahi ketika mereka sampai pada masing-masing pintu kamar kost.
Setelah mandi sore Adi datang ke kamar Bagus dengan membawa bungkusan berisi kacang, kopi serta rokok.
"Gus, nanti malem gue nginep disini ya, boleh kaga?" tanya Adi.
"Wah, pas banget nih ada bola nanti malem. Rokok, kacang, Kopi lengkap. Mantep nih hehe" jawab Bagus. Di dalam hati dia bergumam "ngga jadi tidur cepet deh"
Tak lama kemudian teman-teman bagus datang berkunjung untuk sekedar nongkrong bareng. Tetapi mereka semua pulang saat malam sudah mulai larut.
"wah lu kagak mau nonton bola?" tanya Bagus
"wah sori bro, kita ngga suka nonton bola hehe, balik dulu ya Bagus, Adi." Jawab salah satu teman Bagus.
======================
Pertandingan sepakbola masih belum dimulai, Adi sudah tertidur, sedangkan bagus hanya memencet tombol remote televisi untuk mencari acara televisi. Tak lama, pintu yang dalam keadaan tertutup kembali digaruk oleh kucing.
"greeeeeeeek"
Bagus mengambil kamus bahasa Inggris yang ada disampingnya dan melemparnya kearah pintu.
"Braaak!!!"
Adi terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara tersebut. "Apaan tuh!!!" tanya Adi
"oh, sori, gue lempar kamus ke pintu, soalnya ada suara kucing lagi garuk-garuk pintu. Belakangan ini gue sering banget keganggu sama suara itu" Jawab Bagus.
Adi terdiam sejenak, lalu mulai bertanya "lu yakin suara garukan kucing? lu ngga pernah buka pintu?" tanya Adi
Bagus pun berkata "ngga pernah sih, abisnya kalo udah rebahan gini kan males bangun. Emang kenapa sih?"
"oh, ngga... nanya aja" sambut Adi.
Bagus yang semakin penasaran kembali bertanya "eh serius, emang ada apaan sih? gue penasaran"
Setelah berkali-kali didesak, Adi pun menceritakan pengalamannya.
"Akhir-akhir ini pintu gue juga pernah digaruk kucing, tapi pas gue buka ngga ada siapa-siapa. Itu terjadi berulang kali. Akhirnya gue takut kalo ada suara kayak gitu.
Kalo ngga salah beberapa hari yang lalu pintu kamar gue diketuk terus ada suara cekikikan kecil"
Bagus langsung memotong pembicaraan.
"sorry, yang masalah kucing garuk depan pintu elu sih gue ngga tahu menahu, tapi beberapa hari lalu yang ngetuk pintu kamar lu itu mungkin gue. Soalnya elu kan yang ngetuk pintu kamar gue duluan?"
Adi terperanjat "Hah!!! Jadi itu elu ya?. Tapi jujur deh, gue ngga pernah ngetuk pintu elu kalo malem!".
Adi pun menambahkan "gara-gara lu ngetuk pintu itu kemarin malem gue jadi takut. Dan gue rencananya mau nginep ditempat lu, tapi elu latihan band kan? gue pikir lu baliknya besok, jadi gue nginep ditemen, terus pas pagi gue baru balik, sempet ketemu lu juga kan? katanya lu kurang tidur"
Bagus semakin kaget mendengar penjelasan Adi. Bagus pun kemudian menambahkan "kemarin abis pulang main band gw ngetuk pintu lu lagi, terus gw nanya lu udah tidur atau belum? gw cuma denger suara "mmmm", gue pikir itu elu lagi tidur"
Suasana mencekam pun muncul. Jantung mereka berdegup, apakah kejadian itu benar-benar terjadi?
Seketika itu juga Bagus menceritakan kejadian yang dialaminya semalam kepada Adi mengenai sosok anak kecil yang dilihatnya.
Bulu kuduk semakin merinding. Percakapan diantara mereka cukup menegangkan. Tak lama terdengar lagi bunyi garukan kucing.
"greeek... greeek"
kedua pemuda tersebut saling menatap. lalu berjalan pelan menuju pintu. Bagus mengambil pisau sedangkan Adi sudah siap memegang gagang pintu untuk dibuka.
Adi pun memberi aba-aba yang menandakan pintu akan segera dibuka "satu... dua... tiga!"
Pintu dibuka!!! Bagus dan Adi terdiam karena yang ada didepan pintu adalah kekosongan. Tidak ada kucing, tidak ada siapapun...