Sabtu, 21 Desember 2013

SUDAH NGANTUK ATAU...

Kisah ini diceritakan oleh seorang kerabat penulis. Bisa dibilang kisah yang satu ini cukup terkenal didaerah sekitarnya.
Di sebuah perguruan tinggi di daerah Banten terdapat tempat kos yang bisa dibilang cukup baru pada waktu itu dibandingkan tempat kost sekitarnya.

Tempat kost tersebut berada dipinggir jalan (bukan jalan raya/protokol). Untuk melalui tempat kost tersebut kita harus melewati semak yang rimbun, kandang bebek dan agak menyerupai kebun kecil. Pada siang hari tempat kost tersebut terlihat sangat asri, beda halnya jika sudah memasuki malam hari.

Sebutlah Ani (bukan nama sebenarnya), dia adalah mahasiswi dari universitas "U" semester 3. Kebetulan kali ini dia baru pindah kost dan mendapatkan kamar dibelakang. Tepat disebelah kamar ani adalah kamar dari kakak kelasnya, sebutlah Tari (bukan nama sebenarnya), ia dikenal tidak banyak bicara dan bergaul. Paling setelah dari kampus langsung ke kosan, sekalinya keluar untuk mengerjakan tugas akan pulang hingga larut malam, itupun sangat jarang karena jika malam sudah tiba banyak anak kost (terutama wanita) agak takut jalan sendirian saat melalui semak yang rimbun sebelum tiba di pintu kost karena suasana yang mencekam.

Beberapa dari mahasiswa/i sudah pulang kampung karena telah menyelesaikan UAS. Berbeda dengan Ani, dia masih berkutat dengan buku catatan karena masih ada beberapa ujian mata kuliah yang akan diselenggarakan beberapa hari kedepan.

Daerah di Banten, khususnya kota "S" terbilang cukup panas.Biasanya jika belajar hingga larut malam, Ani selalu membuka sebagian pintu agar ada angin malam yang masuk ke dalam kamar kostnya.

semilir angin malam masuk melalui celah pintu yang terbuka, hal tersebut sempat membuat Ani agak mengantuk. Untuk mengatasinya Ani membuat teh hangat dan kembali belajar. Jam dinding menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Suasana saat itu sangat sepi dan beberapa penghuni kost sudah pulang ke kampung halamannya masing-masing. Ani berencana untuk melanjutkan belajarnya hingga satu jam kedepan.

Akhir-akhir ini sering sekali tercium bau anyir disekitar kost. Hal tersebut bukan dialami oleh Ani saja, melainkan oleh beberapa penghuni kost ditempat itu. Beberapa angin yang berhembus terasa dibadan Ani. Sesekali angin tersebut membawa aroma anyir walaupun tidak pekat.

Tak lama Ani dikejutkan oleh langkah kaki  yang berhenti di depan pintunya. "Kak Tari?" sahut Ani. Tari terlihat gugup dan kepalanya agak menunduk, mengenakan baju lengan panjang serta rok yang panjang. "L.. Lagi sibuk? "tanya Tari dengan suara pelan dan agak parau kepada Ani. "Suaranya kak Tari agak parau, habis nangis kayaknya" gumam Ani. Lalu ia melanjutkan "Lagi belajar sih, tapi masuk aja kak, dikit lagi juga selesai".

Tari pun masuk dan duduk tepat di depan meja lipat yang digunakan Ani untuk belajar. Ani melanjutkan belajar dengan menuliskan angka-angka didalam bukunya sambil berbicara "Tumben kak mampir ke kosan Ani, jarang banget loh kakak keluar kamar"...

"kakak mau minum apa? biar aku buatin". Tari pun hanya menggelengkan kepala dan membaca buku yang ada didepannya.

"ih si kakak, beneran nih? hehe... Ya udah, kalo kakak mau sesuatu kasih tau aja ya..."

Beberapa menit berlalu, Tari hanya memandangi buku yang ada didepan matanya, Ani pun merasa risih dengan keberadaan Tari yang selalu menjawab singkat atau dengan anggukan saja, terkadang tidak menjawab sama sekali.

Angin malam semakin kencang berhembus memasuki pintu kost yang setengah terbuka. Ani mengernyitkan dahi ketika bau anyir kembali muncul dan kali ini agak pekat. Suasana mulai tidak mendukung. Jam dinding menunjukkan hampir pukul dua belas malam.

Mata ani selalu tertuju ke pintu yang terbuka, tepat dimana ani melihat gelapnya malam. "Kak, perasaan aku ngga enak deh, kakak tahu ngga akhir-akhir ini suka ada bau anyir, entah itu bau apa". Lalu Ani pun melanjutkan "kak, kalo ada apa-apa kasih tahu Ani aja, kakak lagi ada masalah?". Lalu Tari sedikit menaikkan wajahnya dari pandangan buku yang tergeletak di meja, dia menatap Ani dengan tatapan kosong. Ani tersenyum sedikit dan melanjutkan menulis dibukunya sambil berkata "yaaa, tapi kalo ngga mau cerita sih ngga apa-apa hehe".

Sesekali Ani melirik Tari yang terus memandanginya, perasaan tersebut membuat ani semakin risih, belum lagi disertai bau anyir yang kurang sedap.Tiba-tiba muncul perasaan takut dalam diri Ani...

Pikirannya mulai melayang-layang mengenai bau aneh dan suasana malam mencekam yang membuat bulu kuduk merinding.
Di dalam hati ia mulai memikirkan "siapa si yang ada didepanku? Tari? beneran Tari kan?"

"Tari atau siapa ini? perangainya aneh..."


Ani ingat betul apa yang telah diceritakan oleh orang-orang zaman dulu. Katanya kalo hantu itu kakinya tidak menapak pada tanah. Ani dengan lugunya pura-pura menjatuhkan pulpen yang ada ditangannya untuk sekedar melihat "apakah kak Tari ini benar-benar kak Tari? ya pastilah kak Tari, Ani mah mau iseng aja, habisnya suasana saat ini kayaknya gimanaa gitu"

Saat ia mengambil pulpen, Ani dapat memastikan kalau itu kak tari dan wajah Ani pun terlihat lega serta senang. Lalu ani pun menoleh kepada Tari seraya berkata

"kak, aku........."

Tiba-tiba Ani terdiam saat melihat Tari melebarkan senyumnya sambil menatap tajam dan mengelus rambutnya yang panjang...

Ani terpaku, tidak dapat bergerak. Bulu kuduk berdiri dan Ani benar-benar merinding dibuatnya.

Ani pun cepat-cepat ingin tamunya tersebut segera pulang karena perangainya yang aneh "kak, maaf aku udah ngantuk, besok lagi ya kak"

Sambil memasang wajah tersenyum lebar yang dipaksakan Tari pun menjawab


"sudah ngantuk atau sudah tau?"

lalu Tari cekikikan luar biasa dan Ani tiba-tiba tidak sadarkan diri.

==================

Pagi pun datang. Ani perlahan membuka matanya, beberapa temannya serta penjaga kost membangunkannya. "kamu kenapa Ani??? kamu pingsan, pintunya terbuka"

"Kak Tari... kak Tari..." sahut Ani.

Penjaga kost pun berkata? "Tari? Tari siapa ni?"

Ani menjawab "tetangga Ani, kak Tari"...

Akhirnya Ani menceritakan seluruh kejadiannya semalam. Semua tegang dan hampir tidak percaya bahwa Ani mengalami pengalaman seperti itu. Yang membuat semua kaget adalah ketika penjaga kost berkata:

"Serius neng Tari yang itu? dia kan sudah pulang kampung tiga hari yang lalu"

|| | Copyright 2013 By : Kisah - Kisah Seram | Created By : kisah2seram kisah2seram ||